Lubuklinggau Sumatera Selatan (MNT)Proyek Penggantian Jembatan Eka Marga yamg merupakan akses penghubung Ke Tanjung Hatapan Tersebut dianggarkan Pemerintah Kota Lubuklinggau Pada tahun Anggaran 2024 dan hingga saat ini Memasuki bulan Februari 2025 masih dalam tahap pemasangan Mal untuk pangecoran badan jembatan.
Saat ini masih pengerjaan Pemasangan Papan Cor dan juga masih menunggu bantalan jembatan,” Ujar salah seorang pekerja,Senin,3 februari 2025.
Sembari menambahkan, mereka hanya sebagai pekerja dan tidak tau menahu dan menyarankan untuk menanyakan langsung kepada atasan.
Sementara itu, salah seorang yang mengaku Mandor proyek tersebut mengatakan jika jembatan Eka Marga ini memiliki panjang bentang 20 Meter dengan Lebar 3 meter.
“Untuk Pengerjaanya keseluruhannya di kerjakan manual dengan mengunakan Molen kapasitas kecil”ujarnya.
Pengerjaan jembatan dengan manual ini di karenakan akses menuju proyek pembagunan sulit dilalui mobil molen maka untuk pengerjaan jalan terpaksa dilakukan Manual: Jumat 07/02/2025:
Sebagaimana diketahui berdasarkan papan pemberitahuan Proyek dijelaskan kegiatan Penggantian Jembatan Eka Marga di Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
Dengan Nilai Kontrak Mencapai 2,4 Miliar Lebih dengan mengunakan APBD Kota Lubuklinggau tahun anggaran 2024, yang di kerjakan Oleh CV Raihan Aditya dengan masa waktu pengerjaan yang tertera 180 hari Kalender.
Sementara itu, Naizer Warga Kelurahan Eka Marga mempertanyakan Pengerjaan Jembatan Penghubung menuju Tanjung Harapan yang tidak kunjung selesai.
“Kalau tidak salah oertengahan tahun 2024 saat di mulai pengerjaan jembatan tersebut, namun hingga kini idak selesai selesai” ujarnya.
Memang kami warga sangat berterima kasih dengan pbangunan jembatan ini, karena jembatab yang lama memang sudah miring dan menghawatirkan namun pengerjannya diharapkan dapat selesai tepat waktu.sehingga masyarakat tidak kesulitan baik itu untuk menuju areal pertanian mereka maupun akses ke Tanjung harapan.
Diakuinya, ini merupan satu satunya akses ke Tanjumg Harapan yang memang merupakan perkampungan yang cukup terpencil meski masuk dalam wilayah Kota Lubuklinggau.
Jembatan yang membentang di atas saluran irigasi ini mamang sangat dibutuhkan warga sekitar, dengan belum selesainya pembangunan warga terpaksa memutar menyusuri bahu saluran irigasi: pungkasnya (Yeni wartawan Lubuklinggau, musi Rawas)