CURUP, Bengkulu, Medianasionaltuntas.com, Jumat 15/11/2024, – Wali siswa mendesak agar DPRD Rejang Lebong, inspeksi mendadak ( Sidak) ke SMAN 4 Rejang Lebong untuk mengecek kebenaran dugaan pungutan liar ( Pungli) tersebut. Soalnya, wali siswa sudah mengeluh dengan banyaknya dugaan Pungli itu. ” Kemana lagi kami melapor atau mengadu kalau bukan ke DPRD,” ujar salah satu wali murid tak mau ditulis nama karena anaknya baru masuk sekolah itu.
Sebagai wakil rakyat semestinya jika mendapat info yang memberatkan rakyat maka segera bertindak. ” Kan SMAN 1 di Sidaknyo. Ngapo SMAN 4 belum?. Kami minta segera disidak,” demikian sumber.
Sementara itu menurut Tri Wahyu beragam pungutan liar itu belum diusut oleh aparat penegak hukum di daerah ini.
” Aneh pungutan liar kok dibiarkan. Mestinya tak harus ada yang melapor aparat harus bertindak kalau ada indikasi pidana.
Itu saber pungli nya kemana,” tegas Tri Wahyu Nengsih selaku anggota LSM PBSR Provinsi Bengkulu.
Lanjut Neng biasa disapa beragam pungutan itu seperti untuk penentuan jurusan bagi siswa kelas 1 bayar Rp 175.000 sebanyak 360 siswa. Pungutan yang mencekik leher wali murid itu tanpa persetujuan komite.
Tiba tiba saja anak anak kelas 1 dipaksa membayar. ” Kami heran masuk SMAN 4 tu nak pembagian jurusan bayar,” celetuk seorang wali murid yang mengaku istri seorang aparat.
Selain uang penjurusan untuk kelas 3 dipungut uang cetak foto Rp 225.000 persiswa untuk 318 siswa. Uang ini juga tidak ada persetujuan komite. Tiba tiba siswa kelas 3 diminta membayar dengan cara dicicil.
” Ide cetak foto mahal itu dari ibu Ma,” ujar sumber Rk.
Seterusnya masih untuk siswa kelas 3 dipungut uang perpisahan Rp 285.000 persiswa untuk 318 siswa.
” Cak Mano bentuk perpisahan itu. Kami keberatan belum disetujui, ketua komite la ngetuk palu. Kami bubar,” ujar sumber yang meminta beragam pungutan itu diusut polisi.
Belum lagi kata sumber setiap bulan ada uang sumbangan spp kelas 1 Rp 125.000 persiswa, kelas 2 Rp 100.000 persiswa dan kelas 3 Rp 50.000 persiswa. ” Nah yang ini ada keputusan komite, tapi yang Idak mampu katonyo dak usah bayar.
Kami Idak bayar nomor tes semester anak ditahannyo. Repot kito dibuatnya. Katonyo sekolah gratis,” tandas sumber yang anaknya duduk di kelas 3 SMAN 4 Rejang Lebong ini.
Katanya terkait uang foto anak anak sudah diberikan surat pernyataan bersedia membayar. ” Memang kami belum bayar uang foto, Tapi la ado blangko pernyataan yang harus diisi,” kata RK.
Ketika dikonfirmasi mewakili kepsek Anggi mengatakan semua itu sudah ada hasil rapat komite.” Itu kegiatan anak anak semua.
Sudah itu la dirapatkan dengan komite,” demikian kata Anggi yang berlagak seperti Kepsek tersebut.(Neng).